Jumat Berkah di Masjid An-Nahdla: Menghayati Muharram dalam Semangat Hijrah


Sumberjo, 11 Juli 2025 — Masjid An-Nahdla kembali menjadi pusat spiritual masyarakat Margomulyo dalam pelaksanaan Khutbah Jumat yang khidmat dan sarat makna. Kali ini, bertindak sebagai Khatib, KH. Ridwan Hambali, Lc., M.ADirektur Pascasarjana UNUGIRI Bojonegoro.

Dalam khutbahnya yang mengangkat tema “Menghidupkan Nilai Hijrah dan Keutamaan Muharram”, KH. Ridwan menekankan pentingnya memaknai tahun baru Hijriah, khususnya bulan Muharram, sebagai momentum untuk melakukan hijrah moral dan spiritual. Umat diajak untuk meneladani keteladanan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, yang dengan hijrah mereka lahirlah peradaban Islam yang agung dan penuh kasih sayang.

Usai pelaksanaan shalat Jumat, suasana kekeluargaan pun terasa hangat dalam ramah tamah bersama pengurus takmir Masjid An-Nahdla. Dalam pertemuan tersebut, KH. Ridwan memberikan motivasi dan dukungan moral agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat di wilayah Margomulyo.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen keislaman dan kebangsaan masyarakat, dengan spirit hijrah menuju pribadi dan bangsa yang lebih baik.


📜 Materi Khutbah Jumat

Tema: Hijrah Menuju Kepribadian yang Mulia dalam Semangat Muharram
Tempat: Masjid An-Nahdla, Sumberjo, Margomulyo
Tanggal: Jumat, 11 Juli 2025 / Pertengahan Muharram 1447 H
Khatib: KH. Ridwan Hambali, Lc., M.A

Isi Pokok Khutbah:

  1. Seruan Takwa:

    • Mengajak seluruh jamaah untuk bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya secara maksimal.

  2. Keutamaan Muharram:

    • Muharram adalah bulan mulia, salah satu dari empat bulan haram.

    • Dosa diperberat, dan pahala dilipatgandakan di bulan ini (QS. At-Taubah: 36).

  3. Spirit Hijrah:

    • Muharram bukan hanya penanggalan baru, tetapi momentum hijrah menuju pribadi yang lebih baik.

    • Teladani semangat kaum Muhajirin dan Anshar yang penuh ukhuwah dan pengorbanan.

  4. Amalan Spesial di Bulan Muharram (khususnya Asyura):

    • Mandi Asyura

    • Bersedekah, menyantuni anak yatim

    • Memberi makan dan minum

    • Memperbanyak ibadah, istighfar, dan membaca Al-Ikhlas

    • Berbuat baik kepada sesama, menjenguk orang sakit, dan memaafkan kesalahan

  5. Relevansi Sosial dan Kebangsaan:

    • Spirit Muharram bisa digunakan sebagai alat untuk membangun moral bangsa.

    • Mendorong umat agar berpartisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan beradab.

  6. Penutup:

    • Doa dan harapan agar umat Islam terus memperbaiki diri, mempererat persatuan, dan menjadi agen perdamaian serta kemajuan umat dan bangsa.

🕌 KHUTBAH JUM’AT BERSAMA GUS LUTFI ZAMRONI, MPd. DI MASJID AN-NAHDLA SUMBERJO MARGOMULYO


Margomulyo, Jum’at 4 Juli 2025 — Suasana Masjid An-Nahdla Sumberjo Kecamatan Margomulyo dipenuhi keteduhan spiritual pada hari Jum’at, 8 Muharram 1447 H. Dalam pelaksanaan ibadah Jum’at kali ini, jajaran takmir masjid menghadirkan sosok khatib yang inspiratif, Gus Lutfi Zamroni, MPd, pengasuh Pondok Pesantren Abu Dzarrin Dander Bojonegoro.

Dalam khutbah yang mengangkat tema "Meraih Keutamaan Bulan Muharram", Gus Lutfi mengajak jamaah untuk menyadari betapa bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (bulan suci) dalam Islam. Momentum ini, kata beliau, adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal saleh, serta memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama.

🌙 Refleksi Spiritual di Bulan Muharram

Kehadiran Gus Lutfi Zamroni, MPd. membawa nuansa keilmuan dan spiritual yang mendalam. Beliau tidak hanya menyampaikan khutbah dengan fasih dan penuh hikmah, tetapi juga mampu menggugah kesadaran jamaah tentang urgensi memanfaatkan bulan Muharram sebagai titik balik perubahan diri. Dalam khutbahnya, beliau mengutip penjelasan Imam Al-Qusyairi dalam Lathaiful Isyarat, bahwa bulan-bulan tertentu diberi keutamaan agar manusia memperbanyak ketaatan karena Allah tahu hambanya tidak mampu konsisten sepanjang waktu.

Gus Lutfi juga menekankan bahwa amal kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram bernilai berlipat ganda, baik berupa ibadah individual seperti puasa, maupun ibadah sosial seperti menyantuni anak yatim. “Kelembutan hati dimulai dari menyentuh kehidupan orang lain dengan kasih sayang,” tutur beliau, seraya menyampaikan hadits Nabi tentang orang yang mengusap kepala anak yatim akan mendapatkan kelembutan hati.

Pokok-Pokok Isi Khutbah:

  1. Keutamaan Muharram sebagai bulan yang dimuliakan Allah, tempat terbuka lebar pintu taubat dan amal kebajikan.

  2. Pentingnya takwa, sebagai bekal terbaik dunia-akhirat, sebagaimana dikutip dari Syekh Abi Bakr Syatta dalam Kifayatul Atqiya.

  3. Anjuran memperbanyak ibadah, terutama puasa Asyura yang sangat dianjurkan berdasarkan hadits sahih dari Imam Muslim.

  4. Menyantuni anak yatim, sebagai wujud kasih sayang dan bentuk ibadah sosial yang sangat mulia, dengan janji kebersamaan di surga bersama Rasulullah SAW.

🤝 Ramah Tamah dan Foto Bersama

Selepas khutbah, Gus Lutfi Zamroni yang mengenakan jas cokelat muda dan sarung bercorak tenun, menyempatkan waktu untuk berbincang hangat bersama para pengurus Takmir Masjid An-Nahdla. Momen kebersamaan itu diabadikan dalam sebuah foto penuh keakraban dan semangat ukhuwah Islamiyah.

Dalam potret tersebut, Gus Lutfi berdiri di antara jajaran pengurus takmir yang turut mengenakan busana muslim tradisional lengkap dengan kopiah dan sarung, mencerminkan kearifan lokal dan kekhidmatan suasana masjid. Semangat dakwah dan kebersamaan terpancar dari senyum dan salam komando yang mereka tampilkan. 

🕊️ Penutup dan Harapan

Kegiatan Jum’at kali ini di Masjid An-Nahdla tidak hanya menjadi rutinitas ibadah, melainkan sebuah majelis ilmu yang menumbuhkan semangat pembaruan diri. Harapan besar terucap dari para jamaah agar khutbah semacam ini terus hadir, memperkaya pemahaman dan menyuburkan iman di tengah dinamika zaman.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keberkahan atas ilmu yang disampaikan, melipatgandakan pahala para penyantun yatim, dan mengangkat derajat umat Islam yang istiqamah dalam taqwa, khususnya di bulan Muharram yang penuh kemuliaan ini. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.