Rabu, 08 Januari 2025

Profil Masjid Wisata Religi An-Nahdla Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro

 


Masjid An-Nahdla merupakan masjid ikonik yang berdiri megah di kawasan Lokalisasi Kalidogol, Dusun Bungkul, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare dan diresmikan sebagai tempat ibadah sekaligus destinasi wisata religi pada 27 Desember 2024. Masjid ini berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro dan Ngawi, menjadikannya ikon baru di kawasan barat Bojonegoro.

Arsitektur dan Konsep Filosofis

Masjid An-Nahdla memadukan gaya arsitektur Jawa dan Timur Tengah dengan lantai marmer yang memberikan kesan mewah dan menenangkan. Setiap detail arsitektur masjid ini dirancang oleh Dinas Cipta Karya Pemkab Bojonegoro dengan makna dan filosofi mendalam.

Konsep Filosofi:

  • Bintang dan Bulan Sabit: Elemen ini melambangkan karakteristik Islam yang dinamis, berani, dan harmonis.
  • Asmaul Husna: Filosofi keagungan Allah diterapkan dalam jumlah keran wudhu, kapasitas jamaah, dan area parkir, masing-masing berjumlah 99.
  • Taman dan Air: Kombinasi taman yang anggun dan gemericik air menciptakan suasana teduh, kaya oksigen, dan mendukung kekhusyukan dalam beribadah.

Masjid ini memiliki desain unik berbentuk bulat, dipadukan dengan elemen zig-zag, mencerminkan keberanian arsitektur pada lahan berbukit dan ekstrem.

Tingkatan Ibadah dan Simbolisme

Masjid An-Nahdla terdiri dari tiga level, yang melambangkan tingkatan keimanan: Iman, Islam, dan Ihsan. Akses menuju masjid utama melalui lima kelompok anak tangga (trap) yang menggambarkan 17 rakaat salat dalam sehari.

Di bagian selasar, terdapat:

  • 9 Pancuran Air: Menggambarkan Wali Songo sebagai penyebar Islam di Jawa.
  • 9 Tiang Utama: Mengacu pada Soko Gahu, simbol motor utama penyebaran Islam oleh para wali.

Kubah dan Mazhab

Masjid ini memiliki 5 kubah utama yang merepresentasikan rukun Islam, ditambah 4 kubah anak yang mencerminkan empat mazhab Ahlusunnah Wal Jamaah (Syafi'i, Maliki, Hambali, Hanafi). Terdapat pula 25 kubah selasar yang melambangkan Nabi dan Rasul yang wajib diimani, sementara kubah di gerbang selasar didedikasikan khusus untuk keagungan Nabi Muhammad SAW.

Fasilitas dan Kesan Pengunjung

Meskipun belum diresmikan secara resmi, Masjid An-Nahdla telah menjadi daya tarik ribuan umat muslim yang berkunjung untuk beribadah maupun menikmati keindahan arsitektur. Bangunan ini dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, mulai dari ruang ibadah yang khusyuk hingga taman-taman yang memberikan ketenangan batin.

Masjid ini diharapkan menjadi pusat wisata religi yang memperkuat nilai-nilai keislaman serta simbol harmoni budaya di kawasan Bojonegoro dan sekitarnya.


Keunikan Masjid An-Nahdla

Masjid An-Nahdla tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol keberanian dalam desain arsitektur dan filosofi yang menyatu dengan nilai-nilai Islam. Salah satu daya tarik utamanya adalah pintu masuk utama dan pintu ke area masjid yang berjumlah empat, melambangkan empat mazhab dalam Islam. Simbol ini diperkuat dengan kubah utama yang dikelilingi empat kubah anak, menggambarkan penyatuan empat mazhab dalam bingkai ukhuwah Islamiyah meskipun terdapat perbedaan pandangan.

Tingkatan dan Makna Ruang
Masjid ini dirancang dengan tiga tingkatan:

  1. Level Iman: Menggambarkan dasar kepercayaan kepada Allah.
  2. Level Islam: Menunjukkan praktik ibadah yang dijalankan umat.
  3. Level Ihsan: Melambangkan kesempurnaan dalam berbuat baik dan beribadah.

Setiap tingkat dihubungkan dengan simbolis lima trap yang menyiratkan jumlah salat wajib dalam sehari, menanamkan pesan mendalam kepada setiap jamaah yang hadir.

Pengalaman Religi yang Berbeda

Pengunjung yang datang ke Masjid An-Nahdla disuguhi pengalaman religi yang berbeda:

  • Ruang Ibadah: Dibatasi untuk maksimal 99 jamaah dalam satu waktu, menciptakan suasana eksklusif dan kekhusyukan.
  • Gemercik Air dan Taman: Aliran air yang lembut serta taman yang asri menyegarkan fisik dan jiwa, menciptakan atmosfer tenang dan damai.
  • Ruang Parkir: Dirancang untuk 99 mobil, yang juga melambangkan Asmaul Husna sebagai wujud penghormatan kepada Allah.

Harapan dan Masa Depan

Masjid An-Nahdla diharapkan tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga pusat edukasi dan wisata religi bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Dengan desainnya yang unik dan kaya makna, masjid ini berpotensi menarik pengunjung dari berbagai daerah, menjadi destinasi wisata religi unggulan di wilayah barat Bojonegoro.

Selain itu, kehadiran Masjid An-Nahdla juga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif di kawasan sekitarnya, termasuk dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara nilai-nilai Islam serta menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan spiritual dan sosial.

Masjid An-Nahdla adalah bukti nyata bagaimana keindahan arsitektur dapat berpadu harmonis dengan nilai-nilai agama, menjadikannya simbol keagungan Islam di Kabupaten Bojonegoro.


Filosofi Nama An-Nahdla

Nama An-Nahdla berasal dari Bahasa Arab yang berarti "kebangkitan". Nama ini dipilih dengan makna mendalam dan filosofi yang kuat, menggambarkan perubahan signifikan di lokasi ini. Dulunya kawasan ini dikenal sebagai tempat lokalisasi prostitusi, namun kini telah bangkit menjadi pusat ibadah dan wisata religi.

Seorang tokoh agama dari wilayah Margomulyo menjelaskan, "Kalau dulu orang datang ke sini untuk 'khentu' (berzina), sekarang Bangkit (Berubah) orang datang ke sini untuk 'make kethu' (pakai peci untuk salat)." Pernyataan ini menggambarkan transformasi spiritual dan sosial yang terjadi di kawasan ini. Kehadiran Masjid An-Nahdla menjadi simbol kemenangan nilai-nilai Islam atas kemaksiatan, sekaligus menanamkan semangat kebangkitan moral dan religius di masyarakat.

Perubahan Signifikan dan Harapan

Transformasi kawasan ini tidak hanya berdampak pada fisik lingkungan, tetapi juga pada mental dan spiritual masyarakat. Masjid An-Nahdla kini menjadi mercusuar kebaikan yang mengundang jamaah dari berbagai daerah untuk salat, belajar, dan menikmati keindahan religi.

Harapan ke depan, Masjid An-Nahdla dapat terus berperan aktif dalam mendukung pembinaan umat melalui berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. Perubahan kawasan ini menunjukkan bagaimana sebuah tempat yang memiliki citra negatif dapat berubah menjadi pusat peradaban Islam yang penuh berkah.

Masjid An-Nahdla adalah bukti nyata bahwa kebangkitan moral dan religius dapat terjadi di mana saja, jika ada niat dan usaha bersama dari masyarakat dan pemangku kepentingan. Semoga Masjid An-Nahdla terus menjadi tempat yang memancarkan cahaya Islam dan memberikan manfaat bagi semua umat.

0 Post a Comment:

Posting Komentar