Jumat, 18 April 2025

Kunjungan Takmir Masjid Agung Sidoarjo ke Takmir Masjid An-Nahdla Bojonegoro

 
Silaturrahmi Takmir Masjid Agung Sidoarjo

Bojonegoro, 17 April 2025 – Pada hari Kamis, 17 April 2025, rombongan Takmir Masjid Agung Sidoarjo melakukan kunjungan silaturahmi ke Takmir Masjid An-Nahdla yang terletak di Margomulyo, Bojonegoro. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 18.15 hingga 19.00 ini disambut hangat oleh Ketua Takmir, Bapak H. Drs. Suroto, serta Sekretaris Umum Kiyai Badrun Sulaiman di ruang takmir masjid.


Rombongan yang dipimpin oleh Drs.H.Tamat, MM Sekretaris Masjid Agung Sidoarjo yang di dampingi oleh Contact Person Masjid Agung Sidoarjo  Drs.Ec. H.M.Eddy Supriyono, MM  menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya, yaitu untuk menjalin silaturahmi serta mendapatkan informasi lebih dalam mengenai sejarah berdirinya Masjid An-Nahdla dan tata kelola ketakmiran di masjid tersebut.


Dalam pertemuan tersebut, Bapak H. Drs. Suroto menjelaskan bahwa Masjid An-Nahdla dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Meskipun demikian, hingga saat ini masjid tersebut belum diresmikan karena proses pembangunan yang masih berlangsung. Ia juga menambahkan bahwa tata kelola masjid dilakukan oleh takmir di bawah binaan Kabag Kesra Kabupaten Bojonegoro, yang bertujuan untuk memastikan pengelolaan masjid berjalan dengan baik.


Setelah sesi ramah tamah yang penuh kehangatan, rombongan dari Masjid Agung Sidoarjo berpamitan dengan penuh rasa syukur. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar masjid dan memperkaya pengalaman dalam pengelolaan masjid di masing-masing daerah.


Dengan semangat silaturahmi yang terjalin, kedua pihak berharap dapat terus berkolaborasi dalam berbagai kegiatan keagamaan di masa mendatang.

Kunjungan ini menjadi momen yang berharga bagi kedua pihak, terutama dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pengelolaan masjid. H.Tamat, sebagai pemimpin rombongan, mengungkapkan harapannya agar pertukaran informasi ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi dalam menjalankan aktivitas keagamaan di Masjid Agung Sidoarjo.


Selama pertemuan, Bapak H. Drs. Suroto juga mengajak rombongan untuk berpartisipasi dalam program-program sosial yang diadakan oleh Takmir Masjid An-Nahdla. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar masjid dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam bidang pendidikan dan kegiatan sosial.


Sebagai penutup, H.Tamat menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Takmir Masjid An-Nahdla. Ia berharap kunjungan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai langkah awal untuk membangun kerjasama yang lebih erat di masa depan.


Kegiatan ini menunjukkan bahwa meskipun berasal dari daerah yang berbeda, semangat persatuan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas sebagai pengurus masjid tetap menjadi prioritas utama. Dengan harapan, kunjungan ini akan memperkuat jaringan antar masjid di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kualitas pengelolaan masjid dan pelayanan kepada umat.


Kedua belah pihak pun berharap untuk mengadakan kunjungan balasan di waktu yang akan datang, untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan memperdalam kerjasama dalam kegiatan keagamaan.

Sabtu, 15 Maret 2025

KH. Shohib Soim Sampaikan Khutbah Jumat di Masjid A-Nahdla Margomulyo: Pentingnya Syukur dan Amal di Bulan Ramadhan


Margomulyo, – 14 Maret 2025. Masjid A-Nahdla Margomulyo dipenuhi oleh jamaah yang antusias mengikuti khutbah Jumat pada 14 Maret 2025. KH. Shohib Soim, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Bojonegoro, hadir sebagai khatib dan menyampaikan pesan penting tentang bersyukur serta meningkatkan amal kebaikan di bulan Ramadhan yang akan segera tiba.


Dalam khutbahnya, KH. Shohib Soim menekankan bahwa kenikmatan terbesar yang harus disyukuri adalah kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. “Banyak saudara kita yang tahun lalu masih bersama kita, namun kini mereka telah tiada. Maka, jika Allah masih memberi kita umur untuk menyambut Ramadhan, itu adalah nikmat yang luar biasa,” ujarnya.


Beliau mengajak jamaah untuk meningkatkan rasa syukur dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan. Syukur bukan sekedar ucapan, namun harus diwujudkan dalam bentuk amal shaleh, seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, serta menunaikan zakat dan sedekah.


Selain itu, KH. Shohib Soim juga mengingatkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya hingga seribu kali lipat. “Satu kebaikan yang kita lakukan di bulan suci ini akan mendapatkan balasan berkali-kali lipat dari Allah. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini,” tegasnya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga niat dalam beribadah, sebab amalan yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah akan bernilai lebih besar.


Khutbah yang disampaikan KH. Shohib Soim ini memberikan semangat kepada jamaah untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan, baik secara spiritual maupun amal perbuatan. Seusai khutbah, jamaah pun melanjutkan ibadah shalat Jumat dengan penuh kekhusyukan.

Seusai menunaikan shalat Jumat di Masjid A-Nahdla Margomulyo pada 14 Maret 2025, KH. Shohib Soim, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Bojonegoro, melanjutkan penyampaian wasiat kepada para jamaah. Dalam wasiatnya, beliau menguraikan enam perkara yang oleh Allah SWT disembunyikan dalam enam hal, sebagaimana yang diriwayatkan dari Sayyidina Umar RA.


KH. Shohib Soim membacakan sabda Sayyidina Umar RA yang menyatakan bahwa Allah SWT merahasiakan beberapa hal dalam kehidupan manusia:


إِنَّ اللهَ كَتَمَ سِتَّةً فِى سِتَّةٍ :

كَتَمَ الرِّضَا فِى طَاعَةٍ

وَكَتَمَ اْلغَضَبَ فِى مَعْصِيَةٍ

وَكَتَمَ لَيْلَةَ اْلقَدْرِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

وَكَتَمَ اَوْلِيَاءَهُ فِيْمَا بَيْنَ النَّاسِ

وَكَتَمَ الْمَوْتَ فِى اْلعُمْرِ

وَكَتَمَ الصَّلَاةَ اْلوُسْطَى فِى الصَّلَوَاتِ


Dalam penjelasannya, beliau menguraikan enam hal tersebut sebagai berikut:


Allah merahasiakan ridha-Nya dalam perbuatan taat.

“Kita tidak tahu amal mana yang paling diridhai oleh Allah, maka kita harus selalu melakukan ketaatan dengan penuh keikhlasan tanpa memilih-milih,” jelasnya.


Allah merahasiakan murka-Nya dalam perbuatan maksiat.

“Bisa jadi satu dosa kecil yang kita anggap sepele ternyata sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menghindari kemaksiatan mengecilkan apa pun,” lanjutnya.


Allah merahasiakan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

“Agar kita tidak hanya beribadah pada satu malam tertentu saja, Allah merahasiakan Lailatul Qadar supaya kita bisa hidup dalam beribadah sepanjang bulan Ramadhan,” ujarnya.


Allah merahasiakan wali-wali-Nya di tengah manusia.

“Bisa jadi seseorang yang kita anggap biasa sebab ternyata adalah kekasih Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan berbuat baik kepada semua orang,” pesan beliau.


Allah menyisipkan kematian di sepanjang umur manusia.

“Tidak ada yang tahu kapan ajal akan tiba. Maka, hendaknya kita selalu dalam keadaan siap dengan memperbanyak amal ibadah,” tegasnya.


Allah merahasiakan shalat Wustha dalam shalat lima waktu.

“Agar kita menjaga semua shalat dengan baik, Allah menyembunyikan shalat Wustha di antara lima waktu shalat fardhu,” tutupnya.


Dengan menyampaikan wasiat ini, KH. Shohib Soim mengingatkan jamaah agar selalu meningkatkan kualitas iman dan ibadah, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Suasana masjid pun dipenuhi dengan rasa haru dan semangat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sabtu, 08 Maret 2025

Ustadz Dr. H. Yogi Prana Izza Sampaikan Makna 'Nikmat Ujian Ramadan' dalam Khutbah Jumat di Masjid Wisata Religi An-Nahdlo

Ustadz Yogi (Tengah) Bersama Takmir Masjid
Margomulyo, Bojonegoro - Jumat, 7 Maret 2025, Masjid Wisata Religi An-Nahdlo Margomulyo menjadi saksi penyampaian khutbah penuh makna oleh Ustadz Dr. H. Yogi Prana Izza, LC. MA., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Nahdlatul Ulama Bojonegoro. Dalam khutbahnya yang bertajuk Nikmat Ujian Ramadan, beliau mengupas hakikat puasa sebagai sebuah ujian yang mengandung berbagai keberkahan.


Puasa sebagai Ujian Keimanan

Dalam khutbahnya, Ustadz Yogi Prana Izza menekankan bahwa Ramadan merupakan momen yang penuh ujian bagi orang-orang beriman. Mengutip ayat Al-Qur’an, beliau menjelaskan bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan seorang hamba mengaku beriman tanpa diuji terlebih dahulu. Ramadan, dengan segala tantangannya, adalah sarana bagi umat Islam untuk membuktikan ketulusan dan kualitas keimanan mereka.

Beliau menegaskan bahwa ujian dalam Ramadan tidak hanya berupa menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ketakwaan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."


Ramadan sebagai Bulan Penuh Keistimewaan.

Lebih lanjut, Ustadz Yogi Prana Izza menguraikan keistimewaan Ramadan, yang tidak hanya membawa pahala berlipat ganda bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Salah satu keutamaan Ramadan yang beliau sampaikan adalah malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

Beliau juga mengutip sabda Rasulullah Saw.:“Barangsiapa berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di samping itu, beliau menegaskan bahwa ada pintu surga khusus yang disediakan bagi orang-orang yang berpuasa, yakni pintu Ar-Rayyan. Hanya mereka yang menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan yang berhak melewatinya pada hari kiamat kelak.


Kesabaran dalam Menjalani Ujian Ramadan.

Dalam penutup khutbahnya, Ustadz Yogi Prana Izza mengajak para jamaah untuk memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Beliau mengingatkan bahwa setiap ujian yang datang dalam bulan suci ini sejatinya merupakan nikmat, karena memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperbaiki diri.

Sebagai penegasan, beliau mengutip hadis Rasulullah Saw.:"Sesungguhnya, besarnya pahala berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan sungguh Allah, jika mencintai suatu kaum, pasti mereka diuji. Maka siapa yang ridha, niscaya ia mendapatkan ridha Allah." (HR. Tirmidzi)

Dengan khutbah yang penuh hikmah ini, Ustadz Yogi Prana Izza mengingatkan bahwa Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi sebuah momentum penting bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal kebaikan, dan meraih keberkahan yang tiada tara.


Refleksi dan Harapan.

Di akhir khutbah, beliau mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum perubahan diri menuju kebaikan yang lebih hakiki. Dengan semangat ibadah dan ketakwaan yang diperkuat selama bulan suci, diharapkan nilai-nilai yang telah dibangun dapat terus berlanjut hingga di luar Ramadan.

Beliau menutup dengan doa agar seluruh umat Islam diberikan kekuatan untuk menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlimpah dari Allah Swt.

Kamis, 06 Maret 2025

KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI Sampaikan Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdlo Margomulyo Bojonegoro

KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI. (Jas Hitam)

Margomulyo, 28 Februari 2025 – Suasana khidmat menyelimuti Masjid An-Nahdlo, Margomulyo, Bojonegoro, saat ratusan jamaah menghadiri pelaksanaan ibadah salat Jumat yang disertai dengan khutbah dari KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI. Beliau merupakan Qori' terbaik tingkat ASEAN dan ulama kharismatik asal Bojonegoro.

Dalam khutbahnya, KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, menyampaikan tema "Menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan Keimanan dan Ketakwaan." Beliau menekankan pentingnya menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan kesiapan lahir batin. Mengutip hadis Nabi, beliau menyampaikan bahwa siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.

Selain itu, beliau juga mengajak jamaah untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan silaturahmi, dan saling memaafkan sebelum memasuki bulan suci. Dalam pesannya, KH. Drs. Moh. Nurul Huda mengingatkan pentingnya ziarah ke makam orang tua dan leluhur sebagai bentuk bakti serta mendoakan mereka agar mendapatkan rahmat Allah.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 11.45 WIB hingga selesai ini diikuti dengan antusias oleh jamaah. Setelah khutbah, acara dilanjutkan dengan salat Jumat yang berlangsung dengan khusyuk.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan umat Islam semakin siap menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan semangat beribadah yang tinggi.

Setelah pelaksanaan salat Jumat, banyak jamaah yang menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan mereka karena mendapatkan ilmu serta motivasi dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satu jamaah, Bapak Hadi, mengungkapkan bahwa khutbah yang disampaikan KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, sangat menyentuh dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim menyambut bulan penuh berkah ini.

"Khutbah hari ini sangat menginspirasi. Kami diingatkan untuk tidak hanya fokus pada ibadah wajib, tetapi juga meningkatkan amalan sunnah seperti sedekah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak istighfar. Ini menjadi pengingat bagi kami untuk lebih baik dalam menyambut Ramadhan," ujar Bapak Hadi.

Selain itu, pengurus Masjid An-Nahdlo juga menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan akan semakin ditingkatkan menjelang dan selama bulan Ramadhan. Mulai dari program tadarus Al-Qur’an, kajian rutin, hingga kegiatan buka puasa bersama akan diselenggarakan untuk meningkatkan kebersamaan dan ketakwaan umat Islam di lingkungan masjid.

Takmir Masjid An-Nahdlo, menyatakan bahwa khutbah Jumat kali ini menjadi momentum penting bagi seluruh jamaah untuk memperbaiki diri sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Kami sangat berterima kasih kepada KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, yang telah memberikan tausiyah luar biasa. Semoga ilmu yang beliau sampaikan bisa menjadi pedoman bagi kita semua dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan lebih khusyuk dan penuh keberkahan," katanya.

Dengan suksesnya kegiatan khutbah Jumat ini, diharapkan semakin banyak umat Islam yang menyadari pentingnya mempersiapkan diri baik secara spiritual maupun sosial dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga keberkahan selalu menyertai umat Islam di Margomulyo, Bojonegoro, dan seluruh dunia.

Senin, 24 Februari 2025

Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdlo Margomulyo: Menyelami Makna Ridha Allah

Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I.(Jas Biru) bersama Takmir Masjid An-nahdlo

Margomulyo, 21 Februari 2025 - Masjid An-Nahdlo Margomulyo menjadi saksi penyampaian khutbah Jumat yang penuh makna oleh Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I., Dekan Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti esensi ridha Allah sebagai tujuan utama dalam kehidupan seorang Muslim.

Ustadz Agus Sholahudin mengawali khutbah dengan merujuk pada kitab Nasha’ihul Ibad karya Al-Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalani, yang menyebutkan bahwa terdapat empat hal yang lebih utama daripada surga itu sendiri, salah satunya adalah ridha Allah. Beliau menegaskan bahwa mendapatkan ridha Allah merupakan pencapaian tertinggi bagi setiap hamba.

Ridha Allah dan Hubungannya dengan Ridha Orang Tua

Dalam khutbahnya, Ustadz Agus Sholahudin menyinggung maqalah Ridhallah fi Ridhal Walidain, yang berarti ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Ia menjelaskan bahwa kepuasan orang tua terhadap anaknya menjadi indikasi dari ridha Allah terhadap hamba-Nya. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sebagai jalan meraih ridha Allah.

Tiga Tingkatan Ibadah

Lebih lanjut, Ustadz Agus Sholahudin menguraikan tiga tingkatan dalam beribadah:

  1. Beribadah karena takut neraka - Seperti seorang budak yang takut pada majikannya.

  2. Beribadah karena berharap surga - Seperti seorang pedagang yang mengharapkan keuntungan.

  3. Beribadah semata-mata untuk ridha Allah - Tingkatan tertinggi yang menunjukkan ketulusan dan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya.

Fokus pada Tujuan Hidup

Beliau juga menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup, baik dalam aspek duniawi maupun ukhrawi. Dengan mengutip Al-Qur'an, ia mengingatkan bahwa janji Allah kepada orang beriman bukan hanya surga, tetapi juga ridha-Nya yang lebih agung.

Kisah Inspiratif Abu Thalhah

Sebagai penutup, Ustadz Agus Sholahudin membawakan kisah Abu Thalhah yang rela memberikan makanan terakhirnya kepada tamu Rasulullah SAW, meskipun ia sendiri dalam keadaan lapar. Keikhlasan ini membuat Allah takjub dan menurunkan ayat dalam surat Al-Hasyr sebagai bentuk ridha-Nya.

Khutbah Jumat ini meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah yang hadir. Dengan pemaparan yang sistematis dan inspiratif, Ustadz Agus Sholahudin Shidiq berhasil mengajak umat Islam untuk menjadikan ridha Allah sebagai fokus utama dalam menjalani kehidupan di dunia.

Respon Jamaah dan Harapan ke Depan

Setelah khutbah selesai, banyak jamaah yang menyampaikan apresiasi mereka terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Beberapa jamaah merasa khutbah ini memberikan pemahaman baru tentang makna ibadah dan pentingnya mencari ridha Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Salah satu jamaah, Bapak Hadi, mengungkapkan bahwa khutbah tersebut menggugah hati dan memberikan motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. "Saya sangat terinspirasi dengan kisah Abu Thalhah yang menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dalam beramal," ujarnya.

Dewan pengurus Masjid An-Nahdlo Margomulyo juga berharap agar khutbah-khutbah serupa dapat terus dihadirkan di masjid ini sebagai bagian dari pembinaan spiritual bagi masyarakat. Mereka berencana untuk mengundang lebih banyak ulama dan cendekiawan Islam guna memberikan pencerahan kepada jamaah.

Dengan adanya khutbah seperti ini, diharapkan masyarakat Muslim di Margomulyo semakin memahami pentingnya menjalani kehidupan yang berorientasi pada ridha Allah, serta memperkuat kebersamaan dalam membangun lingkungan yang lebih religius dan harmonis.

Sabtu, 15 Februari 2025

KH. Maimun Syafi’i Sampaikan Pentingnya Keseimbangan Dunia dan Akhirat dalam Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdla

Margomulyo- Jum'at, 14 Februari 2025 – Masjid An-Nahdla Margomulyo kembali menggelar Shalat Jumat dengan penuh khidmat pada Jumat (14/2). Bertindak sebagai khatib, KH. Maimun Syafi’i, Rais PCNU Bojonegoro, yang dalam khutbahnya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara perjuangan dunia dan akhirat.


Dalam khutbahnya, KH. Maimun Syafi’i mengingatkan bahwa Islam tidak mengajarkan untuk meninggalkan urusan duniawi secara total, tetapi menganjurkan keseimbangan antara mencari nafkah, beribadah, dan mempersiapkan bekal menuju kehidupan akhirat. “Seorang Muslim harus cerdas dalam membagi waktu dan tenaga, tidak terjebak dalam sikap materialistis, namun juga tidak lalai dalam ibadah dan amal saleh,” tegasnya.


Beliau juga menekankan bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara, sementara kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam harus bijak dalam mengelola harta, waktu, dan tenaga agar tidak terjerumus dalam kesibukan dunia yang melalaikan kewajiban ibadah. KH. Maimun Syafi’i mengutip firman Allah dalam Surah Al-Qashash ayat 77:


"وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ"


"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia; dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77).


Khutbah yang penuh dengan nasihat dan refleksi tersebut diikuti dengan khidmat oleh para jamaah. Seusai Shalat Jumat, KH. Maimun Syafi’i berkesempatan untuk beramah tamah dengan beberapa pengurus Takmir Masjid An-Nahdla. Dalam perbincangan hangat tersebut, beliau memberikan motivasi kepada para pengurus agar terus berkhidmah dengan penuh keikhlasan demi kemakmuran masjid dan keberlanjutan syiar Islam di tengah masyarakat.


Dalam kesempatan itu, para pengurus Takmir juga menyampaikan beberapa program yang telah berjalan serta tantangan yang dihadapi dalam memakmurkan masjid. KH. Maimun Syafi’i memberikan beberapa saran strategis, termasuk pentingnya menjaga kekompakan pengurus, meningkatkan program keagamaan, serta memperkuat peran masjid sebagai pusat dakwah dan pendidikan umat.


Sebelum berpamitan, KH. Maimun Syafi’i menyempatkan diri untuk berfoto bersama di halaman depan masjid, diabadikan sebagai kenangan atas kunjungan dan tausiyah berharga yang beliau sampaikan. Momen kebersamaan ini menjadi bukti eratnya hubungan antara ulama dan umat, serta semangat kebersamaan dalam membangun peradaban Islam yang lebih baik.


Kehadiran ulama besar seperti KH. Maimun Syafi’i tidak hanya menambah keberkahan bagi jamaah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk terus menjaga keseimbangan hidup, bekerja keras di dunia, dan tetap berorientasi pada kebahagiaan akhirat. Para jamaah yang hadir merasa mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk semakin memperkuat nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.


Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan dalam berkhidmah, Masjid An-Nahdla terus berupaya menjadi pusat kegiatan keislaman yang membawa manfaat bagi umat.

Selasa, 11 Februari 2025

Rapat Koordinasi dan Evaluasi Takmir Masjid: Evaluasi Kinerja dan Penguatan Khidmah


Margomulyo – Selasa, 11 Februari 2025, pukul 20.30 WIB hingga selesai, Takmir Masjid menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi di Ruang Takmir. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus guna membahas hasil koordinasi dengan Kabag Kesra dan OPD Kabupaten Bojonegoro serta mengevaluasi kinerja ketakmiran secara menyeluruh.

Ketua Takmir Masjid, Bapak Suroto, dalam paparannya menyampaikan hasil rapat bersama Kabag Kesra dan OPD Kabupaten Bojonegoro. Beliau menegaskan pentingnya perbaikan dalam berbagai aspek ketakmiran, terutama evaluasi personal masing-masing pengurus. Selain itu, koordinasi dan evaluasi kinerja ketakmiran menjadi sorotan utama guna meningkatkan efektivitas pengelolaan masjid.

Sekretaris umum dalam kesempatan tersebut mereview serta menegaskan kembali pentingnya kesungguhan dalam berkhidmah. Beliau mengingatkan seluruh pengurus agar senantiasa bekerja dengan niat yang tulus dan profesional demi kemajuan masjid.

Sementara itu, Bendahara Umum memaparkan laporan keuangan sebagai bentuk transparansi dalam pengelolaan dana masjid. Penyampaian ini menjadi bagian penting dalam memastikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran serta optimalisasi penggunaan dana untuk kemaslahatan jamaah.

Koordinator Kebersihan, Kiai Parno, juga mengemukakan berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kebersihan masjid. Salah satu permasalahan utama yang diangkat adalah kurangnya fasilitas pendukung kebersihan, yang diharapkan dapat segera mendapat perhatian dan solusi dari seluruh pengurus.

Dalam rapat ini, Ndan Ghofur turut memaparkan perihal pengaturan pedagang UMKM, parkir, serta tata kelola pengunjung masjid. Beliau menekankan pentingnya pengelolaan yang lebih baik agar aktivitas di sekitar masjid tetap tertib dan tidak mengganggu kenyamanan jamaah.

Dengan adanya rapat koordinasi dan evaluasi ini, diharapkan seluruh pengurus dapat semakin solid dalam menjalankan tugasnya. Evaluasi yang dilakukan menjadi langkah penting dalam memperbaiki kinerja serta memastikan keberlanjutan pengelolaan masjid yang lebih baik dan profesional.

Selain itu, dalam sesi diskusi terbuka, para pengurus menyampaikan berbagai usulan dan masukan guna meningkatkan efektivitas program ketakmiran. Beberapa di antaranya mencakup perbaikan sistem administrasi, peningkatan kegiatan keagamaan, serta optimalisasi peran sosial masjid dalam melayani jamaah dan masyarakat sekitar.

Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, masing-masing pengurus diberikan tugas khusus sesuai dengan bidangnya untuk segera menindaklanjuti hasil evaluasi yang telah dibahas. Dengan demikian, diharapkan perubahan yang lebih baik dapat segera terwujud demi kemajuan masjid dan kesejahteraan jamaahnya.

Rapat diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan amanah sebagai pengurus takmir masjid. Semangat berkhidmah yang ditekankan dalam pertemuan ini menjadi pijakan bagi seluruh pengurus dalam mengabdi dengan penuh dedikasi dan keikhlasan.