Minggu, 15 Juni 2025

SPIRIT KURBAN DAN HAJI TERUS DIHIDUPKAN, KIYAI M. TAUFIQ ASYHURI SAMPAIKAN KHUTBAH JUM’AT DI MASJID WISATA RELIGI MARGOMULYO


Margomulyo, Bojonegoro – Jum'at, 13 Juni 2024

Masjid Wisata Religi An-Nahdla Margomulyo kembali menghadirkan suasana religius yang mendalam dalam pelaksanaan ibadah shalat Jum’at. Pada kesempatan ini, Kiai M. Taufiq Asyhuri, M.Pd., selaku Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, bertindak sebagai khatib dengan menyampaikan khutbah bertema “Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha.”


Dalam khutbahnya, Kiai Taufiq menyampaikan pesan penting tentang perlunya mempertahankan ketakwaan dan semangat ibadah yang telah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, khususnya ibadah kurban dan haji. Beliau mengajak seluruh jamaah agar menjadikan kisah keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS sebagai inspirasi untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan kepedulian sosial.


“Ibadah kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, tetapi juga refleksi dari pengorbanan dan kepedulian kita terhadap sesama, terutama kaum dhuafa,” ujar beliau dalam khutbahnya.


Tak hanya itu, Kiai Taufiq juga menyoroti nilai-nilai transformasi spiritual dalam ibadah haji. Menurut beliau, setiap ritual haji mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan komitmen memperbaiki diri. “Spirit haji harus terus hidup, dengan menjaga kemurnian hati dan menjadi pribadi yang istiqamah dalam ibadah dan amal sosial,” tambahnya.


Di akhir khutbah, beliau menegaskan bahwa semangat Idul Adha tidak boleh berhenti pada hari-hari Tasyrik saja, tetapi harus menjadi karakter yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Dengan mengutip QS. Fussilat ayat 30, beliau mengajak jamaah untuk terus berada dalam jalur istiqamah demi meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.


Khutbah ini mendapat apresiasi luas dari jamaah dan menjadi bagian dari komitmen Masjid Wisata Religi An-Nahdla Margomulyo dalam membangun kesadaran spiritual dan sosial masyarakat melalui dakwah yang menyejukkan.

Usai khutbah, Kiai M. Taufiq Asyhuri menyempatkan diri beramah tamah dan berfoto bersama dengan para pengurus takmir Masjid Wisata Religi An-Nahdla di pelataran masjid. Momen kebersamaan ini menjadi simbol sinergi antara ulama dan pengelola masjid dalam menghidupkan dakwah dan pembinaan umat secara berkelanjutan.


Kegiatan ini semakin mempertegas peran Masjid An-Nahdla sebagai pusat spiritualitas dan pembinaan masyarakat Islam di Kecamatan Margomulyo. Para jamaah menyambut hangat kehadiran Kiai Taufiq dan berharap beliau bisa kembali hadir dalam kesempatan berikutnya.

Minggu, 18 Mei 2025

Jamaah Asmaul Husna Masjid Al-Ilham Yogyakarta Studi Banding ke Masjid Wisata Religi An-Nahdlo


Margomulyo, Bojonegoro - Jamaah Asmaul Husna Masjid Al-Ilham Kronggahan Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta melakukan studi banding ke Masjid Wisata Religi An-Nahdlo Margomulyo Bojonegoro pada hari Ahad, 18 Mei 2025. Rombongan yang dipimpin oleh Ustadz Harman Abdullah ini tiba di masjid sekitar pukul 10 pagi.

Rombongan disambut hangat oleh Pengurus Takmir Masjid An-Nahdlo yang dipimpin oleh Ketua Takmir, Bapak Suroto. Jamaah kemudian diterima di ruang dalam masjid untuk melakukan acara ceremonial yang dibuka oleh Kiyai Sareh.


Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Takmir, Bapak H. Suroto, yang mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan rombongan. Beliau juga memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin ada selama kunjungan. "Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman yang berharga bagi jamaah," ujar beliau.


Selanjutnya, Ketua Rombongan Ustadz Harman Abdullah menyampaikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari para Takmir. Beliau berharap kunjungan ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman dalam mengelola kegiatan keagamaan.


Sesi akhir acara diisi dengan Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Ketua MUI Margomulyo. Beliau berpesan kepada para jamaah untuk kembali menata niat dalam berkunjung ke masjid dan menjaga etika di dalam masjid. "Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT," pesan beliau.


Kiyai Badrun juga berpesan agar para jamaah menata niat untuk mencari ilmu dan memperluas pengetahuan agama. "Niatkanlah kunjungan ini sebagai upaya untuk mencari ilmu dan meningkatkan keimanan, sehingga kita dapat menjadi lebih baik dan lebih taat dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan," tambah beliau.


Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiyai Rosyidi. Dengan kunjungan ini, diharapkan jamaah dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat tentang pengelolaan masjid dan kegiatan keagamaan.


Studi banding ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman jamaah dalam mengelola kegiatan keagamaan dan memakmurkan masjid. Dengan demikian, diharapkan jamaah dapat menjadi lebih baik dan lebih taat dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan.


Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi Jamaah Asmaul Husna Masjid Al-Ilham untuk belajar dari pengalaman dan keberhasilan Masjid Wisata Religi An-Nahdlo dalam mengelola kegiatan keagamaan dan memakmurkan masjid. Dengan demikian, diharapkan Jamaah Asmaul Husna dapat menjadi lebih maju dan lebih baik dalam menjalankan kegiatan keagamaan.

Jumat, 18 April 2025

Kunjungan Takmir Masjid Agung Sidoarjo ke Takmir Masjid An-Nahdla Bojonegoro

 
Silaturrahmi Takmir Masjid Agung Sidoarjo

Bojonegoro, 17 April 2025 – Pada hari Kamis, 17 April 2025, rombongan Takmir Masjid Agung Sidoarjo melakukan kunjungan silaturahmi ke Takmir Masjid An-Nahdla yang terletak di Margomulyo, Bojonegoro. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 18.15 hingga 19.00 ini disambut hangat oleh Ketua Takmir, Bapak H. Drs. Suroto, serta Sekretaris Umum Kiyai Badrun Sulaiman di ruang takmir masjid.


Rombongan yang dipimpin oleh Drs.H.Tamat, MM Sekretaris Masjid Agung Sidoarjo yang di dampingi oleh Contact Person Masjid Agung Sidoarjo  Drs.Ec. H.M.Eddy Supriyono, MM  menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya, yaitu untuk menjalin silaturahmi serta mendapatkan informasi lebih dalam mengenai sejarah berdirinya Masjid An-Nahdla dan tata kelola ketakmiran di masjid tersebut.


Dalam pertemuan tersebut, Bapak H. Drs. Suroto menjelaskan bahwa Masjid An-Nahdla dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Meskipun demikian, hingga saat ini masjid tersebut belum diresmikan karena proses pembangunan yang masih berlangsung. Ia juga menambahkan bahwa tata kelola masjid dilakukan oleh takmir di bawah binaan Kabag Kesra Kabupaten Bojonegoro, yang bertujuan untuk memastikan pengelolaan masjid berjalan dengan baik.


Setelah sesi ramah tamah yang penuh kehangatan, rombongan dari Masjid Agung Sidoarjo berpamitan dengan penuh rasa syukur. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar masjid dan memperkaya pengalaman dalam pengelolaan masjid di masing-masing daerah.


Dengan semangat silaturahmi yang terjalin, kedua pihak berharap dapat terus berkolaborasi dalam berbagai kegiatan keagamaan di masa mendatang.

Kunjungan ini menjadi momen yang berharga bagi kedua pihak, terutama dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pengelolaan masjid. H.Tamat, sebagai pemimpin rombongan, mengungkapkan harapannya agar pertukaran informasi ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi dalam menjalankan aktivitas keagamaan di Masjid Agung Sidoarjo.


Selama pertemuan, Bapak H. Drs. Suroto juga mengajak rombongan untuk berpartisipasi dalam program-program sosial yang diadakan oleh Takmir Masjid An-Nahdla. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar masjid dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam bidang pendidikan dan kegiatan sosial.


Sebagai penutup, H.Tamat menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Takmir Masjid An-Nahdla. Ia berharap kunjungan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai langkah awal untuk membangun kerjasama yang lebih erat di masa depan.


Kegiatan ini menunjukkan bahwa meskipun berasal dari daerah yang berbeda, semangat persatuan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas sebagai pengurus masjid tetap menjadi prioritas utama. Dengan harapan, kunjungan ini akan memperkuat jaringan antar masjid di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kualitas pengelolaan masjid dan pelayanan kepada umat.


Kedua belah pihak pun berharap untuk mengadakan kunjungan balasan di waktu yang akan datang, untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan memperdalam kerjasama dalam kegiatan keagamaan.

Sabtu, 15 Maret 2025

KH. Shohib Soim Sampaikan Khutbah Jumat di Masjid A-Nahdla Margomulyo: Pentingnya Syukur dan Amal di Bulan Ramadhan


Margomulyo, – 14 Maret 2025. Masjid A-Nahdla Margomulyo dipenuhi oleh jamaah yang antusias mengikuti khutbah Jumat pada 14 Maret 2025. KH. Shohib Soim, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Bojonegoro, hadir sebagai khatib dan menyampaikan pesan penting tentang bersyukur serta meningkatkan amal kebaikan di bulan Ramadhan yang akan segera tiba.


Dalam khutbahnya, KH. Shohib Soim menekankan bahwa kenikmatan terbesar yang harus disyukuri adalah kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. “Banyak saudara kita yang tahun lalu masih bersama kita, namun kini mereka telah tiada. Maka, jika Allah masih memberi kita umur untuk menyambut Ramadhan, itu adalah nikmat yang luar biasa,” ujarnya.


Beliau mengajak jamaah untuk meningkatkan rasa syukur dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan. Syukur bukan sekedar ucapan, namun harus diwujudkan dalam bentuk amal shaleh, seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, serta menunaikan zakat dan sedekah.


Selain itu, KH. Shohib Soim juga mengingatkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya hingga seribu kali lipat. “Satu kebaikan yang kita lakukan di bulan suci ini akan mendapatkan balasan berkali-kali lipat dari Allah. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini,” tegasnya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga niat dalam beribadah, sebab amalan yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah akan bernilai lebih besar.


Khutbah yang disampaikan KH. Shohib Soim ini memberikan semangat kepada jamaah untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan, baik secara spiritual maupun amal perbuatan. Seusai khutbah, jamaah pun melanjutkan ibadah shalat Jumat dengan penuh kekhusyukan.

Seusai menunaikan shalat Jumat di Masjid A-Nahdla Margomulyo pada 14 Maret 2025, KH. Shohib Soim, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Bojonegoro, melanjutkan penyampaian wasiat kepada para jamaah. Dalam wasiatnya, beliau menguraikan enam perkara yang oleh Allah SWT disembunyikan dalam enam hal, sebagaimana yang diriwayatkan dari Sayyidina Umar RA.


KH. Shohib Soim membacakan sabda Sayyidina Umar RA yang menyatakan bahwa Allah SWT merahasiakan beberapa hal dalam kehidupan manusia:


إِنَّ اللهَ كَتَمَ سِتَّةً فِى سِتَّةٍ :

كَتَمَ الرِّضَا فِى طَاعَةٍ

وَكَتَمَ اْلغَضَبَ فِى مَعْصِيَةٍ

وَكَتَمَ لَيْلَةَ اْلقَدْرِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

وَكَتَمَ اَوْلِيَاءَهُ فِيْمَا بَيْنَ النَّاسِ

وَكَتَمَ الْمَوْتَ فِى اْلعُمْرِ

وَكَتَمَ الصَّلَاةَ اْلوُسْطَى فِى الصَّلَوَاتِ


Dalam penjelasannya, beliau menguraikan enam hal tersebut sebagai berikut:


Allah merahasiakan ridha-Nya dalam perbuatan taat.

“Kita tidak tahu amal mana yang paling diridhai oleh Allah, maka kita harus selalu melakukan ketaatan dengan penuh keikhlasan tanpa memilih-milih,” jelasnya.


Allah merahasiakan murka-Nya dalam perbuatan maksiat.

“Bisa jadi satu dosa kecil yang kita anggap sepele ternyata sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menghindari kemaksiatan mengecilkan apa pun,” lanjutnya.


Allah merahasiakan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

“Agar kita tidak hanya beribadah pada satu malam tertentu saja, Allah merahasiakan Lailatul Qadar supaya kita bisa hidup dalam beribadah sepanjang bulan Ramadhan,” ujarnya.


Allah merahasiakan wali-wali-Nya di tengah manusia.

“Bisa jadi seseorang yang kita anggap biasa sebab ternyata adalah kekasih Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan berbuat baik kepada semua orang,” pesan beliau.


Allah menyisipkan kematian di sepanjang umur manusia.

“Tidak ada yang tahu kapan ajal akan tiba. Maka, hendaknya kita selalu dalam keadaan siap dengan memperbanyak amal ibadah,” tegasnya.


Allah merahasiakan shalat Wustha dalam shalat lima waktu.

“Agar kita menjaga semua shalat dengan baik, Allah menyembunyikan shalat Wustha di antara lima waktu shalat fardhu,” tutupnya.


Dengan menyampaikan wasiat ini, KH. Shohib Soim mengingatkan jamaah agar selalu meningkatkan kualitas iman dan ibadah, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Suasana masjid pun dipenuhi dengan rasa haru dan semangat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sabtu, 08 Maret 2025

Ustadz Dr. H. Yogi Prana Izza Sampaikan Makna 'Nikmat Ujian Ramadan' dalam Khutbah Jumat di Masjid Wisata Religi An-Nahdlo

Ustadz Yogi (Tengah) Bersama Takmir Masjid
Margomulyo, Bojonegoro - Jumat, 7 Maret 2025, Masjid Wisata Religi An-Nahdlo Margomulyo menjadi saksi penyampaian khutbah penuh makna oleh Ustadz Dr. H. Yogi Prana Izza, LC. MA., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Nahdlatul Ulama Bojonegoro. Dalam khutbahnya yang bertajuk Nikmat Ujian Ramadan, beliau mengupas hakikat puasa sebagai sebuah ujian yang mengandung berbagai keberkahan.


Puasa sebagai Ujian Keimanan

Dalam khutbahnya, Ustadz Yogi Prana Izza menekankan bahwa Ramadan merupakan momen yang penuh ujian bagi orang-orang beriman. Mengutip ayat Al-Qur’an, beliau menjelaskan bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan seorang hamba mengaku beriman tanpa diuji terlebih dahulu. Ramadan, dengan segala tantangannya, adalah sarana bagi umat Islam untuk membuktikan ketulusan dan kualitas keimanan mereka.

Beliau menegaskan bahwa ujian dalam Ramadan tidak hanya berupa menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ketakwaan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."


Ramadan sebagai Bulan Penuh Keistimewaan.

Lebih lanjut, Ustadz Yogi Prana Izza menguraikan keistimewaan Ramadan, yang tidak hanya membawa pahala berlipat ganda bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Salah satu keutamaan Ramadan yang beliau sampaikan adalah malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

Beliau juga mengutip sabda Rasulullah Saw.:“Barangsiapa berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di samping itu, beliau menegaskan bahwa ada pintu surga khusus yang disediakan bagi orang-orang yang berpuasa, yakni pintu Ar-Rayyan. Hanya mereka yang menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan yang berhak melewatinya pada hari kiamat kelak.


Kesabaran dalam Menjalani Ujian Ramadan.

Dalam penutup khutbahnya, Ustadz Yogi Prana Izza mengajak para jamaah untuk memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Beliau mengingatkan bahwa setiap ujian yang datang dalam bulan suci ini sejatinya merupakan nikmat, karena memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperbaiki diri.

Sebagai penegasan, beliau mengutip hadis Rasulullah Saw.:"Sesungguhnya, besarnya pahala berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan sungguh Allah, jika mencintai suatu kaum, pasti mereka diuji. Maka siapa yang ridha, niscaya ia mendapatkan ridha Allah." (HR. Tirmidzi)

Dengan khutbah yang penuh hikmah ini, Ustadz Yogi Prana Izza mengingatkan bahwa Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi sebuah momentum penting bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal kebaikan, dan meraih keberkahan yang tiada tara.


Refleksi dan Harapan.

Di akhir khutbah, beliau mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum perubahan diri menuju kebaikan yang lebih hakiki. Dengan semangat ibadah dan ketakwaan yang diperkuat selama bulan suci, diharapkan nilai-nilai yang telah dibangun dapat terus berlanjut hingga di luar Ramadan.

Beliau menutup dengan doa agar seluruh umat Islam diberikan kekuatan untuk menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlimpah dari Allah Swt.

Kamis, 06 Maret 2025

KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI Sampaikan Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdlo Margomulyo Bojonegoro

KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI. (Jas Hitam)

Margomulyo, 28 Februari 2025 – Suasana khidmat menyelimuti Masjid An-Nahdlo, Margomulyo, Bojonegoro, saat ratusan jamaah menghadiri pelaksanaan ibadah salat Jumat yang disertai dengan khutbah dari KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI. Beliau merupakan Qori' terbaik tingkat ASEAN dan ulama kharismatik asal Bojonegoro.

Dalam khutbahnya, KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, menyampaikan tema "Menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan Keimanan dan Ketakwaan." Beliau menekankan pentingnya menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan kesiapan lahir batin. Mengutip hadis Nabi, beliau menyampaikan bahwa siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.

Selain itu, beliau juga mengajak jamaah untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan silaturahmi, dan saling memaafkan sebelum memasuki bulan suci. Dalam pesannya, KH. Drs. Moh. Nurul Huda mengingatkan pentingnya ziarah ke makam orang tua dan leluhur sebagai bentuk bakti serta mendoakan mereka agar mendapatkan rahmat Allah.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 11.45 WIB hingga selesai ini diikuti dengan antusias oleh jamaah. Setelah khutbah, acara dilanjutkan dengan salat Jumat yang berlangsung dengan khusyuk.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan umat Islam semakin siap menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan semangat beribadah yang tinggi.

Setelah pelaksanaan salat Jumat, banyak jamaah yang menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan mereka karena mendapatkan ilmu serta motivasi dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satu jamaah, Bapak Hadi, mengungkapkan bahwa khutbah yang disampaikan KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, sangat menyentuh dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim menyambut bulan penuh berkah ini.

"Khutbah hari ini sangat menginspirasi. Kami diingatkan untuk tidak hanya fokus pada ibadah wajib, tetapi juga meningkatkan amalan sunnah seperti sedekah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak istighfar. Ini menjadi pengingat bagi kami untuk lebih baik dalam menyambut Ramadhan," ujar Bapak Hadi.

Selain itu, pengurus Masjid An-Nahdlo juga menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan akan semakin ditingkatkan menjelang dan selama bulan Ramadhan. Mulai dari program tadarus Al-Qur’an, kajian rutin, hingga kegiatan buka puasa bersama akan diselenggarakan untuk meningkatkan kebersamaan dan ketakwaan umat Islam di lingkungan masjid.

Takmir Masjid An-Nahdlo, menyatakan bahwa khutbah Jumat kali ini menjadi momentum penting bagi seluruh jamaah untuk memperbaiki diri sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Kami sangat berterima kasih kepada KH. Drs. Moh. Nurul Huda, MHI, yang telah memberikan tausiyah luar biasa. Semoga ilmu yang beliau sampaikan bisa menjadi pedoman bagi kita semua dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan lebih khusyuk dan penuh keberkahan," katanya.

Dengan suksesnya kegiatan khutbah Jumat ini, diharapkan semakin banyak umat Islam yang menyadari pentingnya mempersiapkan diri baik secara spiritual maupun sosial dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga keberkahan selalu menyertai umat Islam di Margomulyo, Bojonegoro, dan seluruh dunia.

Senin, 24 Februari 2025

Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdlo Margomulyo: Menyelami Makna Ridha Allah

Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I.(Jas Biru) bersama Takmir Masjid An-nahdlo

Margomulyo, 21 Februari 2025 - Masjid An-Nahdlo Margomulyo menjadi saksi penyampaian khutbah Jumat yang penuh makna oleh Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I., Dekan Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti esensi ridha Allah sebagai tujuan utama dalam kehidupan seorang Muslim.

Ustadz Agus Sholahudin mengawali khutbah dengan merujuk pada kitab Nasha’ihul Ibad karya Al-Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalani, yang menyebutkan bahwa terdapat empat hal yang lebih utama daripada surga itu sendiri, salah satunya adalah ridha Allah. Beliau menegaskan bahwa mendapatkan ridha Allah merupakan pencapaian tertinggi bagi setiap hamba.

Ridha Allah dan Hubungannya dengan Ridha Orang Tua

Dalam khutbahnya, Ustadz Agus Sholahudin menyinggung maqalah Ridhallah fi Ridhal Walidain, yang berarti ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Ia menjelaskan bahwa kepuasan orang tua terhadap anaknya menjadi indikasi dari ridha Allah terhadap hamba-Nya. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sebagai jalan meraih ridha Allah.

Tiga Tingkatan Ibadah

Lebih lanjut, Ustadz Agus Sholahudin menguraikan tiga tingkatan dalam beribadah:

  1. Beribadah karena takut neraka - Seperti seorang budak yang takut pada majikannya.

  2. Beribadah karena berharap surga - Seperti seorang pedagang yang mengharapkan keuntungan.

  3. Beribadah semata-mata untuk ridha Allah - Tingkatan tertinggi yang menunjukkan ketulusan dan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya.

Fokus pada Tujuan Hidup

Beliau juga menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup, baik dalam aspek duniawi maupun ukhrawi. Dengan mengutip Al-Qur'an, ia mengingatkan bahwa janji Allah kepada orang beriman bukan hanya surga, tetapi juga ridha-Nya yang lebih agung.

Kisah Inspiratif Abu Thalhah

Sebagai penutup, Ustadz Agus Sholahudin membawakan kisah Abu Thalhah yang rela memberikan makanan terakhirnya kepada tamu Rasulullah SAW, meskipun ia sendiri dalam keadaan lapar. Keikhlasan ini membuat Allah takjub dan menurunkan ayat dalam surat Al-Hasyr sebagai bentuk ridha-Nya.

Khutbah Jumat ini meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah yang hadir. Dengan pemaparan yang sistematis dan inspiratif, Ustadz Agus Sholahudin Shidiq berhasil mengajak umat Islam untuk menjadikan ridha Allah sebagai fokus utama dalam menjalani kehidupan di dunia.

Respon Jamaah dan Harapan ke Depan

Setelah khutbah selesai, banyak jamaah yang menyampaikan apresiasi mereka terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Beberapa jamaah merasa khutbah ini memberikan pemahaman baru tentang makna ibadah dan pentingnya mencari ridha Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Salah satu jamaah, Bapak Hadi, mengungkapkan bahwa khutbah tersebut menggugah hati dan memberikan motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. "Saya sangat terinspirasi dengan kisah Abu Thalhah yang menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dalam beramal," ujarnya.

Dewan pengurus Masjid An-Nahdlo Margomulyo juga berharap agar khutbah-khutbah serupa dapat terus dihadirkan di masjid ini sebagai bagian dari pembinaan spiritual bagi masyarakat. Mereka berencana untuk mengundang lebih banyak ulama dan cendekiawan Islam guna memberikan pencerahan kepada jamaah.

Dengan adanya khutbah seperti ini, diharapkan masyarakat Muslim di Margomulyo semakin memahami pentingnya menjalani kehidupan yang berorientasi pada ridha Allah, serta memperkuat kebersamaan dalam membangun lingkungan yang lebih religius dan harmonis.