Senin, 24 Februari 2025

Khutbah Jumat di Masjid An-Nahdlo Margomulyo: Menyelami Makna Ridha Allah

Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I.(Jas Biru) bersama Takmir Masjid An-nahdlo

Margomulyo, 21 Februari 2025 - Masjid An-Nahdlo Margomulyo menjadi saksi penyampaian khutbah Jumat yang penuh makna oleh Ustadz Agus Sholahudin Shidiq, M.H.I., Dekan Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro. Dalam khutbahnya, beliau menyoroti esensi ridha Allah sebagai tujuan utama dalam kehidupan seorang Muslim.

Ustadz Agus Sholahudin mengawali khutbah dengan merujuk pada kitab Nasha’ihul Ibad karya Al-Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalani, yang menyebutkan bahwa terdapat empat hal yang lebih utama daripada surga itu sendiri, salah satunya adalah ridha Allah. Beliau menegaskan bahwa mendapatkan ridha Allah merupakan pencapaian tertinggi bagi setiap hamba.

Ridha Allah dan Hubungannya dengan Ridha Orang Tua

Dalam khutbahnya, Ustadz Agus Sholahudin menyinggung maqalah Ridhallah fi Ridhal Walidain, yang berarti ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Ia menjelaskan bahwa kepuasan orang tua terhadap anaknya menjadi indikasi dari ridha Allah terhadap hamba-Nya. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk senantiasa berbakti kepada orang tua sebagai jalan meraih ridha Allah.

Tiga Tingkatan Ibadah

Lebih lanjut, Ustadz Agus Sholahudin menguraikan tiga tingkatan dalam beribadah:

  1. Beribadah karena takut neraka - Seperti seorang budak yang takut pada majikannya.

  2. Beribadah karena berharap surga - Seperti seorang pedagang yang mengharapkan keuntungan.

  3. Beribadah semata-mata untuk ridha Allah - Tingkatan tertinggi yang menunjukkan ketulusan dan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya.

Fokus pada Tujuan Hidup

Beliau juga menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup, baik dalam aspek duniawi maupun ukhrawi. Dengan mengutip Al-Qur'an, ia mengingatkan bahwa janji Allah kepada orang beriman bukan hanya surga, tetapi juga ridha-Nya yang lebih agung.

Kisah Inspiratif Abu Thalhah

Sebagai penutup, Ustadz Agus Sholahudin membawakan kisah Abu Thalhah yang rela memberikan makanan terakhirnya kepada tamu Rasulullah SAW, meskipun ia sendiri dalam keadaan lapar. Keikhlasan ini membuat Allah takjub dan menurunkan ayat dalam surat Al-Hasyr sebagai bentuk ridha-Nya.

Khutbah Jumat ini meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah yang hadir. Dengan pemaparan yang sistematis dan inspiratif, Ustadz Agus Sholahudin Shidiq berhasil mengajak umat Islam untuk menjadikan ridha Allah sebagai fokus utama dalam menjalani kehidupan di dunia.

Respon Jamaah dan Harapan ke Depan

Setelah khutbah selesai, banyak jamaah yang menyampaikan apresiasi mereka terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Beberapa jamaah merasa khutbah ini memberikan pemahaman baru tentang makna ibadah dan pentingnya mencari ridha Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Salah satu jamaah, Bapak Hadi, mengungkapkan bahwa khutbah tersebut menggugah hati dan memberikan motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. "Saya sangat terinspirasi dengan kisah Abu Thalhah yang menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dalam beramal," ujarnya.

Dewan pengurus Masjid An-Nahdlo Margomulyo juga berharap agar khutbah-khutbah serupa dapat terus dihadirkan di masjid ini sebagai bagian dari pembinaan spiritual bagi masyarakat. Mereka berencana untuk mengundang lebih banyak ulama dan cendekiawan Islam guna memberikan pencerahan kepada jamaah.

Dengan adanya khutbah seperti ini, diharapkan masyarakat Muslim di Margomulyo semakin memahami pentingnya menjalani kehidupan yang berorientasi pada ridha Allah, serta memperkuat kebersamaan dalam membangun lingkungan yang lebih religius dan harmonis.

0 Post a Comment:

Posting Komentar