Rabu, 29 Januari 2025

Rapat Koordinasi dan Evaluasi Takmir Masjid An-Nahdlo: Konsistensi dalam Khidmah

Margomulyo, 29 Januari 2025 – Pengurus Takmir Masjid An-Nahdlo menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pada Rabu malam (29/1) bertempat di Ruang Takmir. Acara yang berlangsung mulai pukul 21.00 hingga 23.00 WIB ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pengurus dalam tiga aspek utama, yakni Idaroh (administrasi), Imaroh (peribadatan), dan Riayah (pemeliharaan).

Rapat dibuka oleh Wakil Ketua Takmir, Bapak Trimaryono, yang bertindak sebagai pembawa acara. Dalam sambutannya, Ketua Takmir Masjid An-Nahdlo, Bapak Drs. H. Suroto, menekankan pentingnya evaluasi rutin guna memastikan setiap bidang berjalan optimal. Beliau mengapresiasi kerja keras seluruh pengurus dan menegaskan agar semangat berkhidmah tetap dijaga demi kemakmuran masjid.

Selanjutnya, laporan bidang Idaroh disampaikan oleh Kiai Badrun. Beliau memaparkan berbagai perkembangan terkait administrasi serta pembaruan data keanggotaan takmir. Kemudian, laporan bidang Imaroh disampaikan oleh Gus Afi, yang menyoroti pelaksanaan ibadah serta persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Sementara itu, laporan bidang Riayah disampaikan oleh Kiai Parno. Beliau menguraikan beberapa kendala dalam pemeliharaan fasilitas masjid dan menekankan perlunya tindakan segera untuk mengatasi keterbatasan yang ada.

Rapat koordinasi ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kiai Badrun, memohon keberkahan dan kelancaran bagi seluruh pengurus dalam menjalankan tugasnya. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen tinggi, diharapkan Takmir Masjid An-Nahdlo terus istiqamah dalam berkhidmah untuk umat.

Para peserta rapat menyambut baik hasil evaluasi dan masukan yang telah disampaikan oleh masing-masing koordinator bidang. Diskusi berjalan dengan dinamis, mencerminkan semangat kolektif dalam mengelola dan memajukan Masjid An-Nahdlo sebagai pusat ibadah dan kegiatan keislaman bagi masyarakat sekitar.  

Ketua Takmir, Bapak Drs. H. Suroto, dalam penutupannya kembali mengingatkan bahwa keberhasilan pengelolaan masjid bukan hanya bergantung pada individu, tetapi pada sinergi seluruh pengurus dan jamaah. Beliau juga mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap kebutuhan masjid serta menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.  

Sebagai langkah tindak lanjut, beberapa keputusan strategis akan segera diterapkan, termasuk optimalisasi administrasi, peningkatan kualitas pelaksanaan ibadah, serta percepatan perbaikan sarana dan prasarana masjid.  

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Takmir Masjid An-Nahdlo dalam menjalankan amanah dengan lebih baik, menjaga kekompakan, dan semakin meningkatkan pelayanan kepada jamaah. Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan dalam berkhidmah, masjid akan terus menjadi pusat keberkahan dan kemaslahatan bagi umat.

Sabtu, 25 Januari 2025

Khutbah Jum’at di Masjid Wisata Religi An-Nahdla oleh M. Zainudin Asyhari, M.Pd.I.

M. Zainudin Asyhari, M.Pd. (Jas Hitam) bersama Takmir masjid An-nahdla

Margomulyo, Jumat, 24 Januari 2025 – Suasana khidmat terasa di Masjid Wisata Religi An-Nahdla saat M. Zainudin Asyhari, M.Pd., menyampaikan khutbah Jum'at yang memukau hati para jamaah. Beliau adalah Wakil Sekretaris PCNU Bojonegoro sekaligus Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro, yang dikenal luas sebagai figur pendakwah yang bijak dan inspiratif.

Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya shalat sebagai tiang agama dan amal pertama yang dihisab di hari kiamat. Ia mengingatkan, "Sebagai seorang muslim, kita harus menjaga shalat tepat waktu dalam kondisi apapun, termasuk saat sakit, selama akal masih sehat." Pesan ini diambil dari firman Allah dalam QS. Al-Munafiqun: 9, yang mengingatkan agar umat Islam tidak lalai dari mengingat Allah karena kesibukan duniawi.

Khutbah juga mengupas tentang keagungan shalat yang diwajibkan melalui perjalanan Isra' Mi'raj Rasulullah SAW. Dalam kesempatan itu, M. Zainudin Asyhari, M.Pd., menjelaskan bahwa shalat bukan sekadar ibadah, tetapi juga cermin kedisiplinan dan pembentukan akhlak mulia. Ia mengutip hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud tentang keutamaan shalat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, dan berjihad di jalan Allah sebagai amalan terbaik.

Khutbah ditutup dengan doa penuh harap agar umat senantiasa istiqamah dalam menjaga shalat, menjadi hamba yang beruntung, dan mendapatkan rahmat serta keberkahan dari Allah SWT. Para jamaah yang hadir tampak terinspirasi dan bertekad untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Khutbah ini merupakan pengingat yang mendalam akan pentingnya shalat sebagai pilar utama dalam kehidupan seorang muslim, sekaligus wujud nyata dari nilai-nilai spiritual dalam menjaga hubungan vertikal dengan Allah dan horizontal dengan sesama manusia.

Setelah rangkaian Sholat Jum'at selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah antara M. Zainudin Asyhari, M.Pd., para jamaah, dan takmir Masjid Wisata Religi An-Nahdla. Dalam suasana hangat penuh kebersamaan, beliau menyampaikan apresiasi kepada takmir masjid yang telah mengelola masjid dengan sangat baik sebagai tempat ibadah sekaligus destinasi wisata religi.  

M. Zainudin Asyhari, M.Pd., juga menyempatkan diri berdialog dengan para takmir dan jamaah mengenai pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat dakwah dan penguatan ukhuwah Islamiyah. Beliau menegaskan bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat untuk shalat berjamaah, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang mempererat persaudaraan.  

Acara ramah tamah ditutup dengan sesi foto bersama, di mana beliau didampingi para takmir masjid. Foto ini menjadi momen berharga yang menggambarkan semangat kebersamaan dan sinergi umat dalam memperkokoh nilai-nilai Islam.  

Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi seluruh pihak yang hadir dan semakin menguatkan fungsi masjid sebagai pusat spiritual dan sosial masyarakat.

Selasa, 21 Januari 2025

Apel Pagi Marbot MASWIRA: Menjaga Kebersihan dan Kekhusyukan Ibadah

Apel pagi marbot MASWIRA

Selasa pagi (21/01/2025) pukul 06.30, suasana di Masjid Wisata Religi An-Nahdlo (MASWIRA) terasa lebih khidmat. Di sayap kanan masjid, apel pagi petugas marbot berlangsung dengan dipimpin langsung oleh Kiyai Parno, Koordinator Bidang Ri'ayah.

Dalam amanatnya, Kiyai Parno menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga etika dan estetika kemasjidan. "Kebersihan, kenyamanan, dan kekhusyukan dalam beribadah adalah target utama dalam khidmah kita," tegasnya. Pesan ini menjadi pengingat bagi para petugas untuk selalu mengutamakan pelayanan terbaik bagi para jamaah dan pengunjung masjid.

Seperti biasanya, apel pagi menjadi pembuka rangkaian kegiatan perawatan MASWIRA. Usai apel, para marbot langsung bergerak membersihkan area masjid, mulai dari ruang utama, tempat wudhu, hingga toilet. Tak hanya itu, penataan parkir pengunjung yang setiap hari membludak juga menjadi perhatian utama untuk memastikan kenyamanan semua pihak.

Apel pagi ini tidak hanya menjadi sarana koordinasi, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali semangat khidmah dalam menjaga kesucian rumah Allah. Dengan dedikasi para marbot, MASWIRA terus menjadi destinasi wisata religi yang bersih, nyaman, dan penuh kekhusyukan.

Kiyai Parno juga mengapresiasi kerja keras seluruh petugas yang selalu sigap dalam melaksanakan tugasnya. Ia menekankan bahwa menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid bukan hanya sebatas pekerjaan, tetapi juga bentuk ibadah yang mulia. “Setiap langkah yang kita lakukan untuk merawat masjid adalah pahala. Jadikan pekerjaan ini sebagai ladang amal yang berharga,” ujarnya dengan penuh semangat.

Selain kebersihan, Kiyai Parno mengingatkan pentingnya menjaga sikap dan tutur kata saat berinteraksi dengan jamaah dan pengunjung. Etika yang baik, katanya, adalah cerminan dari akhlak seorang muslim yang bertugas di tempat ibadah. Ia mengajak seluruh marbot untuk selalu memberikan pelayanan dengan senyum dan ketulusan.

Di akhir apel, seluruh petugas marbot berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Dengan adanya apel rutin ini, koordinasi dan semangat kebersamaan antarpetugas semakin kuat, menjadikan MASWIRA sebagai masjid yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga menyejukkan hati setiap jamaah yang datang.

MASWIRA pun terus bertransformasi menjadi pusat wisata religi yang menginspirasi, di mana kebersihan, kenyamanan, dan kekhusyukan berpadu harmonis, menciptakan suasana ibadah yang mendalam bagi setiap pengunjung.

Jumat, 17 Januari 2025

Jum'at Berkah: Sinergi Kebersamaan untuk Kebersihan Masjid Wisata Religi Margomulyo


Bojonegoro, Jumat (17/1/2025) – Masjid Wisata Religi Margomulyo kembali menjadi saksi kegiatan penuh keberkahan di pagi hari yang cerah. Sebuah inisiatif kolaboratif antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kabupaten Bojonegoro dan pengurus takmir masjid digelar dengan tujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan kawasan masjid yang menjadi ikon wisata religi di daerah tersebut.

Kegiatan bertajuk "Jum'at Berkah" dimulai pukul 06.00 WIB dan dihadiri oleh 60 karyawan beserta jajaran Direksi BPD Kabupaten Bojonegoro. Acara dibuka dengan prosesi penyerahan alat kebersihan dari Direktur Utama BPD, Sutarmini, kepada Ketua Takmir Masjid Wisata Religi, H. Suroto. Penyerahan simbolis tersebut menjadi wujud nyata dukungan BPD terhadap fasilitas ibadah yang bersih dan nyaman bagi jamaah.

Dalam sambutannya, Sutarmini menyampaikan pesan penting mengenai kunci kenyamanan masjid, yaitu kelancaran air dan kebersihan kawasan masjid. Beliau juga memberikan apresiasi terhadap Masjid Wisata Religi Margomulyo yang dinilai memiliki daya tarik unik melalui desain arsitektur yang memadukan unsur Jawa dan Turki (JATUR). "Keindahan masjid ini tidak hanya pada bangunannya, tetapi juga pada kebersamaannya. Dengan kebersihan yang terjaga, insyaAllah kenyamanan jamaah dan wisatawan semakin meningkat," ujarnya.

Setelah prosesi penyerahan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi gotong royong membersihkan area masjid. Kegiatan ini melibatkan seluruh karyawan BPD, jajaran direksi, serta pengurus takmir masjid. Para peserta dengan penuh semangat membersihkan halaman, tempat wudhu, dan area sekitar masjid, menciptakan suasana kebersamaan yang harmonis.

H. Suroto, Ketua Takmir Masjid, turut memberikan apresiasi atas inisiatif dan kontribusi BPD Kabupaten Bojonegoro. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sutarmini dan seluruh tim BPD. Bantuan dan semangat gotong royong ini sangat berarti bagi kami dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid,” ungkapnya.

Masjid Wisata Religi Margomulyo, yang dikenal tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga tujuan wisata spiritual, terus menunjukkan komitmennya untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara masyarakat dan berbagai pihak terus terjalin demi menjaga keindahan dan fungsi masjid sebagai pusat spiritual dan sosial.

Para jamaah yang hadir juga turut memberikan respons positif atas kegiatan tersebut. Salah seorang jamaah Dari Paciran Lamongan, Bapak Ahmad Fauzi, menyatakan kekagumannya terhadap kolaborasi antara BPD Kabupaten Bojonegoro dan pengurus masjid. "Kegiatan ini luar biasa. Tidak hanya membantu kebersihan masjid, tetapi juga menjadi contoh bahwa tanggung jawab terhadap rumah ibadah adalah tugas bersama," ungkapnya.

Tak hanya soal kebersihan, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi dan mempererat hubungan antara lembaga perbankan, pengurus masjid, dan masyarakat sekitar. Dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan, para peserta terlihat bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan, mencerminkan esensi dari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

Keberadaan Masjid Wisata Religi Margomulyo yang mengusung konsep arsitektur JATUR (Jawa-Turki) memang telah menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi simbol kolaborasi budaya dan keberagaman. Upaya menjaga kebersihan dan keindahan kawasan masjid, seperti yang dilakukan dalam kegiatan ini, tentu menjadi langkah penting untuk mempertahankan daya tarik tersebut.

Sebagai penutup, H. Suroto menyampaikan harapannya agar semangat kebersamaan ini tidak hanya berhenti di satu kesempatan. "Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid. Mari jadikan rumah ibadah ini sebagai tempat yang penuh keberkahan, baik bagi jamaah maupun pengunjung yang datang dari berbagai daerah," tegasnya.

Dengan keberhasilan kegiatan Jum'at Berkah ini, Masjid Wisata Religi Margomulyo kembali menegaskan posisinya sebagai pusat spiritual sekaligus kebanggaan masyarakat Bojonegoro. Harapannya, inisiatif serupa dapat terus digalakkan untuk menciptakan lingkungan masjid yang bersih, nyaman, dan penuh keberkahan bagi semua.

Kegiatan diakhiri pada pukul 09.00 WIB dengan penuh rasa syukur dan harapan agar inisiatif serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Jum’at Berkah ini menjadi momentum nyata bahwa kebersamaan adalah kunci keberhasilan dalam menjaga keberkahan rumah ibadah.

Rabu, 15 Januari 2025

Kunjungan Studi Banding Takmir Masjid Wisata Religi Margomulyo ke Masjid Syaikh Zayed Solo


Solo, 14 Januari 2025 – Pengurus Takmir Masjid Wisata Religi Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, melakukan kunjungan studi banding ke Masjid Syaikh Zayed Solo. Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, 14 Januari 2025, ini diikuti oleh lima orang pengurus yang terdiri dari Drs. H. Suroto, Kiai Badrun, Gus Afi, Kiai Rosyidi, Kiai Parno, serta Camat Margomulyo, Bapak Bustanul Arifin.

Setibanya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh petugas keamanan masjid yang mengantar langsung ke ruang VVIP. Di ruang tersebut, rombongan diterima oleh perwakilan Takmir Masjid Syaikh Zayed Solo, Bapak Joko Partono, ST, M.Si, yang menyambut dengan penuh keramahan dan antusiasme.

Dalam pembukaan pertemuan, Camat Margomulyo, Bapak Bustanul Arifin, mewakili rombongan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan upaya untuk menggali wawasan dan berbagi pengalaman mengenai pengelolaan masjid.

Menanggapi hal tersebut, Bapak Joko Partono memaparkan banyak hal terkait Masjid Syaikh Zayed Solo. Beliau menjelaskan sejarah awal pembangunan masjid, manajemen keuangan, tata kelola kegiatan keagamaan, serta ciri khas amaliah Ahlussunah Wal jama'ah An-nahdliyah yang menjadi identitas masjid Syaikh Zayed ini. Paparan ini memberikan inspirasi bagi rombongan untuk menindaklanjuti kolaborasi ke depan, termasuk kemungkinan kunjungan lanjutan guna memperdalam ilmu pengelolaan masjid.

Diskusi di jeda sejenak untuk melaksanakan Sholat Dzuhur, Setelah melaksanakan Salat Dzuhur berjemaah, diskusi berlanjut di tambah dengan beberapa anggota tim Masjid Syaikh Zayed Solo. Dalam sesi ini, rombongan mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi dakwah, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Masjid Syaikh Zayed Solo dikenal inovatif dalam memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk memperluas jangkauan dakwahnya.

Kunjungan ini menjadi momentum berharga bagi pengurus Takmir Masjid Wisata Religi Margomulyo untuk belajar dari praktik terbaik yang diterapkan di Masjid Syaikh Zayed Solo. “Kami sangat terinspirasi dengan paparan dan sambutan hangat dari tim Masjid Syaikh Zayed Solo. Insya Allah, pengalaman ini akan menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas pengelolaan masjid kami,” ujar salah satu anggota rombongan.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan sesi foto bersama sebagai simbol silaturahmi yang terjalin erat. Rombongan berharap, kolaborasi antara kedua masjid ini dapat terus berlanjut di masa mendatang demi kemaslahatan umat.


Pada sesi akhir pertemuan, rombongan Takmir Masjid Wisata Religi Margomulyo menyerahkan cendera mata sebagai simbol apresiasi dan tanda silaturahmi. Sambutan penuh hangat tak berhenti di situ, pihak Takmir Masjid Syaikh Zayed Solo juga memberikan cendera mata istimewa berupa sebuah buku kumpulan khutbah dari Uni Emirat Arab yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Penyerahan buku ini menjadi simbol berbagi ilmu dan wawasan yang diharapkan dapat memperkaya materi dakwah di Masjid Wisata Religi Margomulyo. Buku tersebut mencakup berbagai topik khutbah yang relevan untuk mendukung dakwah yang mencerahkan dan mendalam.

Momen ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang penuh keakraban dan rasa syukur. Foto tersebut menjadi pengingat akan kolaborasi harmonis yang terjalin dalam kunjungan ini, serta menjadi motivasi untuk terus menjalin silaturahmi dan berbagi ilmu di masa yang akan datang.

Dengan rasa penuh terima kasih, rombongan Takmir Masjid Wisata Religi Margomulyo meninggalkan Masjid Syaikh Zayed Solo dengan semangat baru untuk menerapkan ilmu yang didapat demi kemajuan pengelolaan masjid dan kemaslahatan umat.

Rabu, 08 Januari 2025

Profil Masjid Wisata Religi An-Nahdla Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro

 


Masjid An-Nahdla merupakan masjid ikonik yang berdiri megah di kawasan Dusun Bungkul, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare dan diresmikan sebagai tempat ibadah sekaligus destinasi wisata religi pada 27 Desember 2024. Masjid ini berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro dan Ngawi, menjadikannya ikon baru di kawasan barat Bojonegoro.

Arsitektur dan Konsep Filosofis

Masjid An-Nahdla memadukan gaya arsitektur Jawa dan Timur Tengah dengan lantai marmer yang memberikan kesan mewah dan menenangkan. Setiap detail arsitektur masjid ini dirancang oleh Dinas Cipta Karya Pemkab Bojonegoro dengan makna dan filosofi mendalam.

Konsep Filosofi:

  • Bintang dan Bulan Sabit: Elemen ini melambangkan karakteristik Islam yang dinamis, berani, dan harmonis.
  • Asmaul Husna: Filosofi keagungan Allah diterapkan dalam jumlah keran wudhu, kapasitas jamaah, dan area parkir, masing-masing berjumlah 99.
  • Taman dan Air: Kombinasi taman yang anggun dan gemericik air menciptakan suasana teduh, kaya oksigen, dan mendukung kekhusyukan dalam beribadah.

Masjid ini memiliki desain unik berbentuk bulat, dipadukan dengan elemen zig-zag, mencerminkan keberanian arsitektur pada lahan berbukit dan ekstrem.

Tingkatan Ibadah dan Simbolisme

Masjid An-Nahdla terdiri dari tiga level, yang melambangkan tingkatan keimanan: Iman, Islam, dan Ihsan. Akses menuju masjid utama melalui lima kelompok anak tangga (trap) yang menggambarkan 17 rakaat salat dalam sehari.

Di bagian selasar, terdapat:

  • 9 Pancuran Air: Menggambarkan Wali Songo sebagai penyebar Islam di Jawa.
  • 9 Tiang Utama: Mengacu pada Soko Gahu, simbol motor utama penyebaran Islam oleh para wali.

Kubah dan Mazhab

Masjid ini memiliki 5 kubah utama yang merepresentasikan rukun Islam, ditambah 4 kubah anak yang mencerminkan empat mazhab Ahlusunnah Wal Jamaah (Syafi'i, Maliki, Hambali, Hanafi). Terdapat pula 25 kubah selasar yang melambangkan Nabi dan Rasul yang wajib diimani, sementara kubah di gerbang selasar didedikasikan khusus untuk keagungan Nabi Muhammad SAW.

Fasilitas dan Kesan Pengunjung

Meskipun belum diresmikan secara resmi, Masjid An-Nahdla telah menjadi daya tarik ribuan umat muslim yang berkunjung untuk beribadah maupun menikmati keindahan arsitektur. Bangunan ini dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, mulai dari ruang ibadah yang khusyuk hingga taman-taman yang memberikan ketenangan batin.

Masjid ini diharapkan menjadi pusat wisata religi yang memperkuat nilai-nilai keislaman serta simbol harmoni budaya di kawasan Bojonegoro dan sekitarnya.


Keunikan Masjid An-Nahdla

Masjid An-Nahdla tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol keberanian dalam desain arsitektur dan filosofi yang menyatu dengan nilai-nilai Islam. Salah satu daya tarik utamanya adalah pintu masuk utama dan pintu ke area masjid yang berjumlah empat, melambangkan empat mazhab dalam Islam. Simbol ini diperkuat dengan kubah utama yang dikelilingi empat kubah anak, menggambarkan penyatuan empat mazhab dalam bingkai ukhuwah Islamiyah meskipun terdapat perbedaan pandangan.

Tingkatan dan Makna Ruang
Masjid ini dirancang dengan tiga tingkatan:

  1. Level Iman: Menggambarkan dasar kepercayaan kepada Allah.
  2. Level Islam: Menunjukkan praktik ibadah yang dijalankan umat.
  3. Level Ihsan: Melambangkan kesempurnaan dalam berbuat baik dan beribadah.

Setiap tingkat dihubungkan dengan simbolis lima trap yang menyiratkan jumlah salat wajib dalam sehari, menanamkan pesan mendalam kepada setiap jamaah yang hadir.

Pengalaman Religi yang Berbeda

Pengunjung yang datang ke Masjid An-Nahdla disuguhi pengalaman religi yang berbeda:

  • Ruang Ibadah: Dibatasi untuk maksimal 99 jamaah dalam satu waktu, menciptakan suasana eksklusif dan kekhusyukan.
  • Gemercik Air dan Taman: Aliran air yang lembut serta taman yang asri menyegarkan fisik dan jiwa, menciptakan atmosfer tenang dan damai.
  • Ruang Parkir: Dirancang untuk 99 mobil, yang juga melambangkan Asmaul Husna sebagai wujud penghormatan kepada Allah.

Harapan dan Masa Depan

Masjid An-Nahdla diharapkan tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga pusat edukasi dan wisata religi bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Dengan desainnya yang unik dan kaya makna, masjid ini berpotensi menarik pengunjung dari berbagai daerah, menjadi destinasi wisata religi unggulan di wilayah barat Bojonegoro.

Selain itu, kehadiran Masjid An-Nahdla juga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif di kawasan sekitarnya, termasuk dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara nilai-nilai Islam serta menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan spiritual dan sosial.

Masjid An-Nahdla adalah bukti nyata bagaimana keindahan arsitektur dapat berpadu harmonis dengan nilai-nilai agama, menjadikannya simbol keagungan Islam di Kabupaten Bojonegoro.


Filosofi Nama An-Nahdla

Nama An-Nahdla berasal dari Bahasa Arab yang berarti "kebangkitan". Nama ini dipilih dengan makna mendalam dan filosofi yang kuat, menggambarkan perubahan signifikan di lokasi ini. Dulunya kawasan ini dikenal sebagai tempat lokalisasi prostitusi, namun kini telah bangkit menjadi pusat ibadah dan wisata religi.

Seorang tokoh agama dari wilayah Margomulyo menjelaskan, "Kalau dulu orang datang ke sini untuk 'khentu' (berzina), sekarang Bangkit (Berubah) orang datang ke sini untuk 'make kethu' (pakai peci untuk salat)." Pernyataan ini menggambarkan transformasi spiritual dan sosial yang terjadi di kawasan ini. Kehadiran Masjid An-Nahdla menjadi simbol kemenangan nilai-nilai Islam atas kemaksiatan, sekaligus menanamkan semangat kebangkitan moral dan religius di masyarakat.

Perubahan Signifikan dan Harapan

Transformasi kawasan ini tidak hanya berdampak pada fisik lingkungan, tetapi juga pada mental dan spiritual masyarakat. Masjid An-Nahdla kini menjadi mercusuar kebaikan yang mengundang jamaah dari berbagai daerah untuk salat, belajar, dan menikmati keindahan religi.

Harapan ke depan, Masjid An-Nahdla dapat terus berperan aktif dalam mendukung pembinaan umat melalui berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. Perubahan kawasan ini menunjukkan bagaimana sebuah tempat yang memiliki citra negatif dapat berubah menjadi pusat peradaban Islam yang penuh berkah.

Masjid An-Nahdla adalah bukti nyata bahwa kebangkitan moral dan religius dapat terjadi di mana saja, jika ada niat dan usaha bersama dari masyarakat dan pemangku kepentingan. Semoga Masjid An-Nahdla terus menjadi tempat yang memancarkan cahaya Islam dan memberikan manfaat bagi semua umat.